Rabu, 15 Maret 2023

Kisah Hikmah dari WA

 JANGAN SALAH PASANG QIMAH

(Dialog Imajiner)

.

.

Seorang santri berjalan masuk ke dalam pesantren sambil tangannya memainkan peci, bibirnya agak monyong, matanya memandang ke bawah. Sedangkan santri lainnya masuk dengan wajah biasa-biasa saja, seperti biasanya. Tentu yang berwajah muram ini menjadi perhatian sang Ustaz. Ia pun menghampiri kemudian bertanya.

.

Ustaz: Kenapa cemberut?

.

Santri: Tadi di jalan depan pondok, ada mobil mogok. Ana dan santri lainnya bantu dorong...

.

Ustaz: Kenapa tadi bantu dorong?

.

Santri: Mau nolong...

.

Ustaz: Nolong supaya apa?

.

Santri: Mobilnya bisa jalan lagi...

.

Ustaz: Mobilnya jalan?

.

Santri: Jalan...

.

Ustaz: Berarti qimah (nilai yang hendak dicapai) sudah didapat dong, kok cemberut?

.

Santri: Habis... bukannya kasih uang lelah atau sekadar berucap terima kasih, mobil jalan begitu saja kami kena asapnya...

.

Ustaz: (wajah Ustaz langsung berubah sedih) Inna lillahi wa inna ilahi rajiuuun... musibah ini...

.

Cemberut di wajah Santri seketika berubah jadi ceria merasa diri ada yang membela. Namun berubah menjadi bingung ketika mendengar Ustaz kembali berbicara...

.

Ustaz: Sudah capek beramal tapi berisiko tidak dapat pahala gara-gara salah pasang qimah...

.

Santri: Qimah itu apa sih Ustaz? Dari tadi kok bilang qimah terus?

.

Ustaz: Agar perbuatan kita menjadi amal shalih, selain niat karena Allah dan tata cara perbuatannya tidak melanggar hukum Islam ada satu lagi yang kudu diperhatikan yaitu qimah...

.

Lalu sang Ustaz menjelaskan, qimah itu nilai yang ingin dicapai dalam melakukan suatu amal. Menurutnya, ada empat macam qimah yang harus dipasang pada tempatnya masing-masing. Yakni qimah ruhiyah (nilai ruhiah); qimah insaniyah (nilai kemanusiaan); qimah khuluqiyah (nilai akhlak); dan qimah madiah (nilai materi).

.

Ustaz: Ane contohkan seperti yang Ente lakukan tadi ya... Bila ada yang kesusahan ya kita tolong, dikatakan nilainya tercapai bila orang yang ditolong tertolong itu yang disebut qimah insaniyah.

.

Kalau ingin dapat uang lelah... berarti qimahnya qimah madiah. Maka sebelum dorong mobil, Ente harus berakad dulu dengan pengguna mobil, berapa upah yang ingin didapat bila Ente dorong mobil, kalau sudah ada kata sepakat, ridha sama ridha baru dorong.

Atau bila ingin disebut baik atau ucapan terima kasih berarti qimah yang ingin dicapai adalah qimah khuluqiyah.

.

‘Amal akan menjadi rusak bila salah pasang qimah atau memasang lebih dari satu qimah dalam satu perbuatan.

.

Santri: Selain berisiko tidak mendapat pahala, ternyata bikin sakit hati juga ya... Tapi adakah salah pasang qimah berakibat dosa?

.

Ustaz: Ada. Yaitu ketika menjalankan ibadah mahdah, qimah yang wajib dipasang adalah nilai ruhiah saja. Targetnya merasa semakin dekat dengan Allah SWT bila melaksanakannya. Bila dicampur dengan qimah lain atau malah pasang qimah lain, amalnya rusak dan berdosa.

.

Santri: Contohnya, Ustaz?

.

Ustaz: Bila shalat berjamaah di masjid ingin mendapatkan pujian orang (qimah khuluqiyah), atau bila khotbah Jumat ingin mendapatkan uang (qimah madiah).

.

Santri: Contoh lainnya?

.

Sang Ustaz pun menoleh kepada para pembaca, lalu berkata, “Pembaca, tolong bantu jawab. Tulis jawabannya di kolom komentar ya... Jazakumullah khairan katsira.”[]

.

.

Depok, 2016. Diedit: 2022.

.

.

Joko Prasetyo

Jurnalis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar